PAI
PEMBAHASAN
A.
Konsep Bahan Ajar
Konsep adalah ide atau gagasan atau suatu pengertian yang umum,
misalnya sumber kekayaan yang dapat diperbarui.[1]
Sedangkan, dalam sosialisasi KTSP
oleh Depdiknas, dikemukakan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat
materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga
tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.[2]
Bahan atau materi ajar adalah isi atau muatan ajar yang harus
dipahami sisiwa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran/pendidikan.[3]
Sedangkan menurut Chomsin S. Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah
seperangkat sarana yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan subkompetensi
dengan segala kompleksitasnya.[4]
Kesimpulan yang dimaksudkan dengan konsep bahan ajar adalah suatu ide yang
dituangkan dalam menjelaskan bahan ajar. Yang dimulai dari pengertian bahan
ajar, kedudukannya, fungsinya, dan lain-lain.
B.
Kedudukan, Fungsi, dan Manfaat Bahan Ajar
Kedudukan bahan ajar
sangatlah penting, karena bahan ajar adalah suatu materi yang harus diajarkan.
Bahan ajar adalah inti dari segala pengajaran. Apabila tidak ada bahan ajar
maka tidak akan ada pembelajaran atau kegiatan belajar maupun mengajar. Dapat
juga dilihat berdasarkan fungsi dan manfaat dari bahan ajar itu sendiri yamg
memang pada dasarnya adalah sangat penting.
Pembuatan bahan ajar
yang menarik dan inovatif adalah hal yang sangat penting dan merupakan tuntunan
bagi setiap pendidik. Bahan ajar mempunyai kontribusi yang besar bagi
keberhasilan proses pembelajaran yang kita laksanakan.
Kembali kepada
persoalan utama, tentang pentingnya pembuatan bahan ajar, maka ada dua
klasifikasi utama fungsi bahan ajar sebagaimana di uraikan sebagai berikut:
1.
Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi
peserta didik.
a. Fungsi bahan ajar bagi
pendidik, antara lain:
1) Menghemat waktu
pendidik dalam mengajar,
2) Mengubah peran pendidik
dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator,
3) Meningkatkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif,
4) Sebagai pedoman bagi pendidik
yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan subtansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada peserta didik,
5) Sebagai alat evaluasi
pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
b. Fungsi bahan ajar bagi
peserta didik, antara lain:
1) Peserta didik dapat
belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang lain,
2) Peserta didik dapat
belajar kapan saja dan dimana,
3) Peserta didik dapt
belajar sesuai kecepatannya masing-masing,
4) Peserta didik dapat
belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri,
5) Membantupotensi peserta
didik untuk menjadi pelajar-/mahasiswa yang mandiri,
6) Sebagai pedoman bagi
peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari dan
dikuasainya.
2.
Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan fungsi bahan
ajara dapat dibedakan menjadi tiga macam antara lain:
a. Fungsi bahan ajar dalam
pembelajaran klasikal
1) Sebagai satu-satunya
sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses pembelajaran (dalam hal
ini peserata didik bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan pendidik dalam
mengajar)
2) Sebagai bahan pendukung
proses pembelajaran yang diselenggarakan
b. Fungsi bahan ajar dalam
pembelajaran individual
1) Sebagai media utama
dalam proses pembelajaran
2) Sebagai alat yang
digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh
informasi
3) Sebagai penunjang media
pembelajaran individual lainnya
c. Fungsi bahan ajar dalam
pembelajaran kelompok
1)
Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara
memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran
orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses
pembelajaran kelompoknya sendiri
2) Sebagai bahan pendukung
bahan belajar utama, apabila dirancang sedemikian rupa maka dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa
Berdasarkan fungsi di
atas, maka bahan ajar sangatlah bermanfaat bagi pendidik maupun peserta didik.
Karena tanpa adanya bahan ajar, tidak akan ada kegiatan belajar maupun
mengajar.
C.
Jenis-Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan
teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu:
1. Bahan
cetak (printed)
Bahan
cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk.
Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan
mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:
a. Bahan
tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru
untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.
b. Biaya
untuk pengadaannya relatif sedikit.
c. Bahan
tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah.
d. Susunannya
menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu.
e. Bahan
tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.
f. Bahan
ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti
menandai, mencatat, membuat sketsa.
g. Bahan
tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar.
h. Pembaca
dapat mengatur tempo secara mandiri.
Bahan cetak antara lain: handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
a. Handout
Handout
adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik. Menurut kamus
Oxford hal 389, handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataan yang
telah disiapkan oleh pembicara.
Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang
memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ kompetensi dasar dan materi
pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Saat ini handout dapat
diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet,
atau menyadur dari sebuah buku.
b. Buku
Buku
adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari
pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya:
hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau
hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.
Menurut kamus oxford
hal 94, buku diartikan sebagai: Book is number of sheet of paper, either printed
or blank, fastened together in a cover.
Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid
dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil
analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Buku yang baik adalah
buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti,
disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya,
isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu
pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi
akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.
c. Modul
Modul adalah sebuah
buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri
tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
Petunjuk
belajar (Petunjuk siswa/guru)
1. Kompetensi
yang akan dicapai
2. Content
atau isi materi
3. Informasi
pendukung
4. Latihan-latihan
5. Petunjuk
kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
6. Evaluasi
7. Balikan
terhadap hasil evaluasi
Sebuah
modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.
Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki
kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih
kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus
menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan
dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
d. Lembar kegiatan siswa
Lembar
kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. Lembar kegiatan dapat
digunakan untuk mata pelajaran apa saja.
Tugas-tugas
sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara
baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait
dengan materi tugasnya. Tugas-tugas
yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah
artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan.
Sedangkan
tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya
survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi
guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar
secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.
Dalam
menyiapkannya guru harus cermat dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja
harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya
sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.
e. Brosur
Brosur
adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem
atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid
atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang
perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai
Pustaka, 1996).
Dengan
demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian
brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin
saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang
menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur
didesain hanya memuat satu kompetensi dasar saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah
menarik minat peserta didik untuk menggunakannya.
f. Leaflet
A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched
(Webster’s New World, 1996) Leaflet adalah bahan
cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.
Agar
terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan
ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang
dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi
dasar.
g. Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan
siklus/proses atau grafik yang bermakna
menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi
siswa maupun guru, maka wallchart
didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik.
Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu mengajar,
namun dalam hal ini wallchart
didesain sebagai bahan ajar. Karena
didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai
bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang kompetensi dasar dan
materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa
lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart
tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.
h. Foto/Gambar
Foto/gambar
memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar sebagai
bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai
melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang
pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
Menurut
Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan
bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca atau
mendengar. Melalui membaca yang dapat
diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang
diingat 30%.
Foto/gambar
yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus
dibantu dengan bahan tertulis. Bahan
tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.
Sebuah
gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Gambar
harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan
informasi/data. Sehingga gambar tidak
hanya sekedar gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat
dipelajari.
2. Gambar
bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga,
si pembaca gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.
3. Lengkap, rasional untuk
digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya diambil dari sumber yang
benar. Sehingga jangan sampai gambar
miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-apa.
2. Bahan ajar dengar (audio)
seperti:
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio
visual) seperti: video compact disk, film.
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning
materials)
[1] Harjanto, Perencanaan
Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 220.
[2] Depdiknas, Panduan
Pemgembangan Bahan Ajar, 2008, tersedia
di http://smpn1 pasarkemis.files.wordpress.com, diakses pada tanggal 4
Maret 2016).
[3] Wina Sanjaya, Kurikulum
dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, cet 5), hal:
114.
0 komentar:
Posting Komentar